Dimalam yang sama menjelang subuh, di sekretariat BEM, Dea mengadakan
rapat terbatas bersama wakilnya, yaitu Sofi, memperbincangkan terkait
kecurigaan Dea akan sepak terjang Dirman, orang kepercayaan Cindy yang
disinyalir berhubungan dekat dengan kelompok Black Dimension. Sofia
Latifah Maharani, merupakan seorang gadis yang tangguh, menempuh
pendidikan di SMA berlatar belakang semi militer sehingga membentuk
kepribadiannya yang tangguh, sorotan matanya tajam, kesan sangar jelas
terlihat dari penampilannya, bersama Dea dia sama sama wanita yang
menguasai berbagai seni beladiri, ia merupakan andalan Dea saat bertugas
menumpas banyak praktik penyebaran narkoba dan minuman keras di
lingkungan kampus, Sofi sangat disegani oleh kawan maupun lawan, dibalik
berbagai kesangarannya, Sofi merupakan gadis yang sangat cantik,
perawatan tubuh tak pernah dilewatkannya, terbukti dari kulit wajahnya
yang kencang menawan, dan bodynya yang sekal montok dan menggairahkan,
hanya Firda yang memiliki payudara lebih indah dari Sofi. Meskipun
keseksian Sofi sungguh menggoda tetapi tidak ada satupun lelaki yang
bernyali untuk menggodanya, nama besar Sofi hampir setara dengan Dea.
Seluruh kemampuan yang dimiliki, membuat Sofi amat percaya diri untuk
bertugas seorang diri, termasuk ketika dia ditugaskan untuk memata-matai
Dirman dan kelompoknya disekitar Cindy.
“Jadi gimana pendapatmu tentang rencanaku untuk Dirman” Dea membuka
diskusi. “setuju aja, malam ini aku bakal pantau langsung gladi resik
yang sedang berlangsung, rawan juga kalau malem malem Cindy dibiarin
bebas sama Dirman, ya walaupun dia anak baik baik sampe sekarang, tapi
kan bukti mengindikasikan dia ada hubungan sama Black Dimension” Sofi
menimpali dengan analisa matang. “kamu mau aku temenin? Atau aku suruh
Ratu temenin kamu? “ Dea menawarkan bantuannya atau bantuan wakilnya
yang lain yaitu Ratu. “Alah ga perlu, 10 orang laki laki kurang ajar
gitu bisa aku sikat sepuluh menit”. “oke hati hati kalau gitu, aku
kabarin yang lain”. Sofi segera meluncur ke arena Pensi dengan kerudung
dan sweeter ketat yang tak mampu menutupi lekuk tubuh indahnya. Sayang
sekali ia tiba 10 menit setelah eksekusi Cindy selesai dan Cindy sudah
dibawa pulang oleh Rahajo. Sofi memasuki gedung pertemuan dan ke 10 anak
buah Dirman dibuat terkaget kaget oleh kedatangannya, karena mereka
baru saja membersihkan hasil eksekusi Cindy beberapa menit sebelumnya.
“Wah selamat dataang mba Sofi, sebuah kehormatan gladi resik kami
dikunjungi oleh salah satu wonder woman kampus kita” Dirman menyambut
Sofi dengan penuh penjilatan. “hmmm, mana Cindy? kenapa jam segini masih
berantakan” Sofi menjawab ketus. “Cindy sudah pulang sejak sebelum jam
12 mba, karena ga baik kan cewek masih beraktifitas malem malem, iya mba
baru sempet beres beres ini, karena sepanjang malem tadi lebih ke
ngurusin masalah konsep acara” Dirman terus menimpali sesopan mungkin Ah
penuh bullshit, umpat Sofi dalam hati. “yaudah gua balik dulu, kabar
kabarin Cindy kalau ada masalah”. “iya mba Sofi, hati hati dijalan”
Setelah Sofi keluar menuju kosan Cindy, Dirman segera mengambil hapenya
dan menghubungi Raharjo, “boss gawat, Sofi kayanya curiga sama gua boss,
harus gimana? Dia sekarang menuju kos Cindy.” “Lu tenang aja, Cindy
udah jadi lonte kita yang penurut, pasti bisa bantu kita jebak tu si
Sofi. Santai aja jalankan rencana sesuai yang dibahas kemarin.”
Sofi menuju ke kosan Cindy, tapi sebelum itu tepat jam 6.00 pagi ia
mengabari Dea bahwa Dirman sangat mencurigakan, ia melaporkan pula bahwa
mobil milik Raharjo terlihat melintasi daerah Pensi sesaat sebelum Sofi
datang. Dea yang sedang bersama dengan pengurus kabinet Srikandi
lainnya di rapat harian BEM melaporkan segera hasil penyelidikan Sofi,
kebetulan Cindy tidak hadir di rapat harian tersebut. “Bil, kayanya kita
harus segera ambil tindakan, nih Sofi baru aja laporan, Dirman diduga
kuat terkait Black Dimension, dan Cindy mana? Aku takut Cindy dalam
bahaya Bil !” amarah Dea memuncak ditengah rapat.
Nabila merupakan sosok pemimpin bijaksana yang dewasa dalam bersikap, ia
tidak pernah terlarut dalam emosi berlebihan, wanita cantik luar dalam
itupun segera menenangkan Dea “kamu tenang, tidak baik bersikap dalam
emosi, sekarang lebih baik kamu suruh Sofi samperin kosan Cindy, lihat
dia kenapa tidak datang hari ini, dan ceritakan gimana jalannya gladi
resik semalem, kan bisa aja Cindy kecapekan atau apa gitu.” Usulan
Nabila disetujui oleh si montok Firda, Nadya, dan Dea pun menuruti
perintah sang Presiden Mahasiswa. “semoga prasangka baikmu bener semua
Bil, aku juga berharap gitu”
Sementara itu di kosan Cindy…
Sesosok tubuh mulus tanpa busana sedang tertidur di kamarnya, tangannya
tanpa sadar mengobok obok memeknya sendiri seolah mencari pelampiasan
akan nikmatnya kontol lelaki. Badan seksi dan montoknya menggeliat tiap
kali klitorisnya terangsang oleh permainannya sendiri. Terlihat noda
bekas persetubuhan yang membekas disekujur tubuh wanita itu, lelehan
sperma mengering yang hampir menghiasi daerah selangkangan , paha serta
dada , dan juga membekas lengket di rambut dan seluruh muka alim polos
gadis tersebut.
Gadis itu adalah Cindy, sang menteri kesenian yang hidupnya penuh warna
warni kreasi seni yang digemarinya. Dalam semalam dia telah disuntikan
warna baru dalam kehidupannya, warna baru yang beraura hitam kelam tapi
penuh kenikmatan. Iya… Cindy Kartika Putri telah diperkenalkan dan
dibuat kecanduan dengan sebuah dunia yang bernama SEX, yang membiusnya
dengan kenikmatan tiada tara, walaupun asalnya diberikan dengan paksaan
dan obat rangsangan, tetapi kenangan akan nikmatnya kontol lelaki
membekas permanen dalam dirinya.
Pertama kali dalam jangka waktu yang lama, ia meninggalkan ibadahnya,
karena kelelahan akibat pertarungan dahsyat dengan lelaki begundal yang
sebenarnya adalah anak buahnya. Hingga kini waktu menunjukan jam 7 pagi,
2 jam sebelum acara pensi tahunan, yang menjadi tanggung jawabnya
dimulai. Cindy masih asik dalam mimpi erotisnya, dimana dia bermimpi
mengulang semua adegan sex yang dia lakukan semalam, dengan tangannya
sebagai pengganti kontol, sesekali mulutnya mengeluarkan desahan desahan
lirih penuh kenikmatan dikala rangsangannya menemukan titik
kenikmatannya.
Hingga tiba tiba suara ketukan menyadarkannya….. tok tok tok !“Cin..
Cindy, buka pintunya, ini Sofi, kamu ada di dalam” Cindy seketika
membuka matanya, ia terkaget akan apa yang sedang dilakukannya,
berbaring bugil dengan tangan merangsang memeknya sendiri. “ya Tuhan,
aku kenapa, kenapa bisa kaya gini, ya Tuhan” Cindy mengguman dalam hati.
“i.iiya sebentar Sof.. mhhh a.. akuu ketiduran Sof” dengan segera Cindy
mengenakan baju seadanya, kaos oblong dengan celana pendek, sekedar
untuk menutupi tubuhnya dan bukti pertarungan sex antara dia dan anak
buahnya yang sekarang telah menjadi tuan yang harus dilayani.
“Ketiduran? Tidak mungkin.. benar benar ada yang salah” Sofi berpikir
dari balik pintu. Tak lama kemudian Cindy membukakan pintu dan menyambut
Sofi ke kamarnya. Sofi jelas curiga dengan keadaan Cindy yang sangat
berantakan. Sama sekali tidak ada estetikanya sama sekali, beda dengan
Cindy dahulu yang merupakan model majalah islami. “Kamu kenapa Cin? Kok
berantakan, dan tumben tumbenan ketiduran. Cerita ke aku kalo Dirman
bikin ulah ! aku abisin sekarang juga. Semalam gimana ? gladi resiknya
gada aneh aneh kan?” Sofi terus memberondong Cindy dengan berbagai
pertanyaan yang intinya menjurus ke kecurigaan dia beserta seluruh
jajaran Dea terhadap sosok Dirman yang dicurigai anggota Black
Dimension, Cindy menjawab dengan gugup dan kehati hatian, dan menyangkal
semua prasangka yang dituduhkan oleh Sofi. Insting intelijen Sofi yakin
bahwa ada yang tidak beres dengan ini semua, tetapi dia berstrategi
untuk terus mengawasi sekaligus menjaga Cindy seketat mungkin. “Hmmm
yaudah untuk sekarang aku percaya dulu apa kata kamu, selanjutnya kamu
jaga diri dan jaga kesehatan. Aku pergi dulu, sampai jumpa di pensi yaa”
Sofi hendak pamit dari Cindy untuk melaporkan semuanya ke Dea.
“Iya kamu juga hati hati, semangat terus di kementriannya Dea, tugasmu
berat loh” Cindy berkata dengan sedikit keceriaan tetapi hatinya
menangis , ingin sekali melaporkan semuanya kepada Sofi tetapi dia
menghadapi dilema, takut nama baiknya dan keluarganya rusak akibat
adegan semalam direkam sepenuhnya, juga takut tidak berkesempatan lagi
untuk menikmati kenikmatan seksual yang ia sukai. Sepeninggal Sofi dari
kosannya, Cindy langsung melaporkan kecurigaan Sofi terhadap dirinya,
sedangkan Sofi melakukan hal yang sama. Melaporkan kepada Dea terkait
keanehan Cindy. Sebelum Cindy menelepon Dirman , ternyata Dirman telah
terlebih dahulu meneleponnya, “ Hallo bosku sayang, gimana tidurnya?
Nyenyak? Jangan lupa pensi yaa, dan jangan lupa bersiap untuk acara
utama, yaitu dirimu goyang erotis diatas panggung ! Dirman mencoba
menyerang Cindy secara psikis.”
Cindy tidak menghiraukan segala hinaan Dirman, ia langsung memberitahu
bahwa Sofi telah sangat curiga akan affair yang terjadi antara ia dan
Dirman “ aku takut ketahuan, keselamatan kita semua juga, kamu tau Sofi
kaya gimana garangnya kan?” Cindy tak mau kalah perang psikis, ia
mencoba negosiasi dengan Dirman. “hmmm begitu ya kondisinya? Ah iya Sofi
yang mukanya jutek itu ya? Tapi body nya yahud, kalo jadi partner kamu
di ranjang beres deh semua napsu anak anak Cin” Dirman yang telah
membuka semua topengnya sudah tidak mengurus etika ketika berbicara
dengan Cindy. “udah intinya gini aja, kamu sebagai budak mau nurut apa
kata tuannya ga?! Kalau nurut dija.min Sofi bukan masalah lagi, dan
kenikmatan semalam bakal tetap kamu rasain. Kalau ga nurut silahkan
laporin ke Sofi semuanya, tapi kamu ga akan pernah ngerasain kontol
lagi, plus namamu terkenal sebagai LONTE !” HAHAHAHAHA , Dirman tertawa
puas merasakan posisinya yang unggul telak.
Cindy yang sejak awal sudah merasa dilema akan kondisinya semakin rusak
pikirannya oleh perang psikis yang dilancarkan oleh Dirman. “Mhhh,
bagaimana rencananya?” tanpa sadar mulut seksi Cindy menanyakan perihal
rencana yang dimiliki Dirman. “Rencana untuk apa mbaku sayang?” Dirman
mempermainkan Cindy. Cindy yang memang dalam kondisi masih horny tanpa
malu dan canggung menjawa “ Rencana supaya terus bisa rasain nikmat
tanpa gangguan…” Dirman tertawa puas lalu memberitahukan semua
rencananya.
Pembukaan pentas seni berlangsung dengan khidmat, Nabila Oktavia, Ketua
BEM Universitas Permata Nusantara telah hadir ditengah tengah khalayak
ramai siap memberi sambutan sekaligus membuka acara, di kanan dan
kirinya berdiri anggun Firda , Mentor agama Nabila sekaligus Menteri
Internal Kampus yang tingkat kealimannya tidak tertandingi, aura
kedewasaan terpancarkan dengan sempurna dalam dirinya, tak lupa kedua
pasang payudara berukuran sangat besar menantang tak bisa disembunyikan
dibalik pakaian Firda, yang memang terkenal memiliki payudara sangat
montok walaupun tak pernah absen menggunakan pakaian islami yang tidak
ketat. Kemudian ada pula Nadya, adik kandung dari Nabila yang
kecantikannya bahkan menyaingi sang kakak, badannya sangat ramping
sehingga payudara kecilnya pun terlihat menggiurkan. Kecantikan seorang
gadis ABG terpancar dari wajahnya, senyum manisnya semakin menghiasi
keindahan Nadya, salah seorang mahasiswa berprestasi, yang saat ini
sedang dalam persiapan pemilihan Mahasiswa Berprestasi Nasional.
Kemudian tiga orang pendekar wanita Universitas tersebut yang
ketangguhannya sudah tersohor di seantero kampus sedang bersiaga ditiap
sudut dengan beberapa orang ajudannya. Mereka adalah Dea, Sofi, dan
Ratu, ketiga gadis tangguh yang kecantikannya diiringi kesan sangardan
galak. reputasi mereka dalam menghadapi begundal begundal kampus sudah
tidak perlu diragukan lagi.
Acara dimulai dengan sambutan oleh Cindy, lalu dilanjutkan oleh Nabila
selaku Ketua BEM, pidato sambutan Nabila mendapatkan antusiasme yang
begitu besar dari masyarakat kampus, bagaimana tidak, banyak pesan moral
yang disampaikan olehnya , Nabila menghimbau agar Pentas Seni jangan
dijadikan ajang untuk bersenang senang secara berlebihan. Kharisma
Nabila sungguh sangat terasa kuat, dan membuat kalangan Black Dimension
semakin panas dingin menghadapi sepak terjang Kabinet Srikandi.
Setelah segala prosesi pembukaan selesai, pesta pun dimulai, banyak
penampil seni unjuk gigi dalam panggung tersebut, dan satu yang
membedakan Pentas Seni di zaman Nabila, tidak ada satupun penampil yang
berpakaian tidak senonoh, semuanya menjaga sopan santun sesuai dengan
yang diarahkan oleh Nabila melalui menterinya yaitu Cindy, yang tanpa
diketahui orang banyak bahwa Cindy telah takluk akan kenikmatan duniawi
yang diperolehnya dari para preman Black Dimension. dan entah apa yang
direncakan oleh Black Dimension melalui Cindy untuk semakin melebarkan
sayap kekuasaannya.
Cindy setelah acara berlangsung ramai bergegas terburu buru berjalan
menuju ke basement kampus, tentu keanehan gelagat yang diperlihatkan
oleh Cindy dipantau langsung oleh Sofi yang sejak awal memang sudah
curiga terhadap Cindy dan juga Dirman wakil Cindy di Kementrian
Kesenian. Sofi mengendap mengikuti Cindy dengan sangat berhati-hati
karena kehadiran begundal begundal kampus, senjata andalan Sofi yaitu
double stick telah ia siapkan untuk situasi terburuk, sayangnya Sofi
tidak sempat memberitahu Dea dan Ratu terkait aksinya mengikuti Cindy,
karena Cindy begitu terburu buru.
Memasuki pintu basement, ternyata ada dua orang yang Sofi curigai adalah
anggota BD , dari penampilannya yang sangat sangar, dan berbadan besar,
tapi semua itu sama sekali tidak menyurutkan nyali Sofi dalam mencari
tahu apa yang sebenarnya terjadi kepada Cindy. Ketika Cindy melewati
kedua penjaga, dua orang itu tampak bahagia dan tersenyum mesum
menyambut Cindy. "hmmm, dua orang itu salah satu anak buah Riky, sedang
apa mereka disana dan kenapa Cindy dengan santainya menghampiri." Sofi
bergumam dalam hati, dan dirinya benar benar shock ketika melihat kedua
penjaga itu bertindak tidak senonoh terhadap Cindy, mereka seakan akan
memeriksa tubuh Cindy, dengan menggerayangi dan meremas bokong, dada dan
bagian lain dari Cindy, baru sehabis itu Cindy dibiarkan lewat. "kurang
ajar !! apa apaan itu" Sofi mengumpat tetapi masih bisa menjaga
emosinya. Sofi kemudian berjalan menuju kedua penjaga tersebut, sembari
menyembunyikan double stick miliknya. "stop mbak ! pemeriksaan keamanan
!" salah seorang penjaga menghentikan langkah Sofi. "keamanan ? kalian
tidak kenal siapa saya?" Sofi naik pitam merasa dilecehkan. "sudah
prosedur mbak!" penjaga kedua mencoba langsung menginspeksi badan Sofi.
Jelas saja Sofi bertindak lebih dahulu , Sofi memelintir tangan penjaga
dan menendang perutnya hingga ambruk dalam sekali pukul dan sebelum
penjaga satunya beraksi, double stick Sofi langsung menampar wajah
penjaga tersebut , kedua orang tersebut pingsan seketika. Sofi
menyunggingkan senyum kemenangan sembari berjalan memasuki ruangan
basement.
Ruangan sangat sepi , hampir tidak terdengar apapun . hingga akhirnya
Sofi mendengar suara Cindy yang sedang berbincang dengan lelaki dengan
nada memelas. Sofi dengan hati-hati memasang mode mengintai ,
menghampiri ruangan tempat suara Cindy berasal.
"Tuaan, saya mohon jangan paksa saya striptis di panggung , apa kata
khalayak nanti ..." Cindy memelas kepada Raharjo sembari memeluk kaki
lelaki bajingan yang ia panggil Tuan tersebut. sementara sang lelaki
hanya berdiri angkuh sambil membelai kepala Cindy yang masih berbalut
jilbab. "Sayang apa yang mau kamu tawarkan, kalo gamau striptis"
"Tuan seperti biasa, biarkan saya melayani tuan " Cindy langsung
bersimpuh diselangkangan Raharjo sembari membuka celananya, mengeluarkan
kontol idamannya dan langsung mengocoknya. "saya akan manjakan kontol
tuan yang besar ini emhhh" ucap cindy sambil menggigit bibir bawahnya.
Raharjo terlihat sangat menikmati kocokan cindy , tangannya yang mungil
mengocok kontol raharjo sambil sesekali menyepong dan menjilati nya.
"Ughhh , enak banget Sayang, kamu belajar dari mana kaya gini ..."
celetuk raharjo. "Terima kasih Tuan" ,Cindy tersenyum sambil terus
mengocok penis raharjo. "Sebagai hadiah, ayo sini berdiri" ucap raharjo.
Raharjo melumat bibir cindy , dan langsung dibalas dengan ciuman lidah
oleh cindy. Cindy sekarang tampak bukan lagi seperti akhwat yang alim
dan sholehah tapi berubah menjadi gadis binal dengan body yang aduhay
dan memek yang selalu basah. Sambil meremas pantat cindy yang bohay
sekali . Raharjo memerintahkan budak peliharaannya untum striptis khusus
dihadapannya
"Ayo budakku, karena kau ga mau striptis di panggung seni kamu harus mau
striptis di basement ini" Cindy mengangguk lemah, tak kuasa menolak
perintah Raharjo ditambah napsunya yang mulai naik . Perlahan Cindy
membuka kancing kemeja yang ia pakai, melepasnya dengan gerakan lemah
yang erotis sehingga membuat tonjolan kontol Raharjo makin keras.
Kemudian sembari menungging Cindy memamerkan pantat bohaynya,
menggoyangkan untuk melepas celana kain yang ia pakai. Sehingga sekarang
ia hanya tinggal memakai BH dan CD serta jilbab lusuh yang masih
menutupi kepalanya.
5 menit Cindy berjoget erotis dihadapan Raharjo dan 3 orang pengawalnya
yang semuanya dikuasai napsu untuk menyetubuhi Cindy yang sungguh binal
saat itu. Kemudian Raharjo menghampiri Cindy dan mulai meremas remas
payudara Cindy, Cindy telah dikuasai napsu yang masih tersisa akibat
pemerkosaan yang dialaminya hanya bisa menikmati sembari mendesah manja.
"Ahhh umhhhh ampuunn tuan enak sekali remaasannya uhghgh sudaah tuan,
Cindy ga kuat lagi ahh ahh ahh unhhhh" Cindy menggeliat menahan geli di
susunya yang habis digerayangi Raharjo, BH sebagai pelindung terakhir
telah ditanggalkan Raharjo, sedangkan celana dalamnya sudah benar benar
basah akibat cairan vaginanya.
"Hahahaha ini akibatnya kalau kamu berani melawan BD, kehidupan kamu ga
akan bebas lagi Cindy, harus selalu siap sedia melayani tuan tuanmu para
anggota BD" Raharjo semakin menghancurkan mental Cindy "Nanti yang akan
menjadi lonte seperti ini ga akan cuma kamu Cin, bahkan Nabila lonte
akhwat itu akan takluk dan menjilati jari kakiku ini suatu saat nanti !"
Sementara Raharjo mengoceh Cindy sudah berada di puncak napsu, ia gesek
gesekan vaginanya di tonjolan kontol raharjo yang menyembul besar.
Raharjo yang sudah tak tahan membaringkan dirinya dilantai. Cindy
menggigit jarinya,pikirannya sudah penuh dengan pikiran nakal, tanpa
diperintah , cindy mencoba mengarahkan payudaranya kearah penis raharjo ,
penis raharjo dijepit dibelahan payudaranya. Sungguh terasa sangat
nikmat bagaimana penis raharjo diselimuti buah dada cindy yang lembut
dan kenyal. Cindy menaik turunkan payudara nya sambil sesekali menyepong
penis raharjo. "Fuck enak banget Cindy! Kalau jiwa lonte ga disuruh
juga ngerti sendiri harus ngapain ya" teriak raharjo , mengingat tits
fuck belum
Pernah dicontohkan sebelumnya.
Ruangan terasa panas dan beruap karena aksi mereka berdua. Sofi yang
dari tadi mengawasi adegan mereka berdua sangatlah terpukul dan marah
akibat takluknya Cindy "Dasar lonte penghianat.", ujar sofi dalam hati.
Sofi berniat melaporkan kejadian ini ke BEM, Sofi bergerak cepat meng
sms Dea tentang kejadian ini. "Shit , dibasement gaada sinyal" , Sofi
pun mau tidak mau harus keluar dari basement dan menemui Dea secara
langsung. Tetapi sebelum melangkah keluar Sofi memutuskan untuk
menghardik Cindy terlebih dahulu, sebuah keputusan yang akan disesalinya
seumur hidup.
"Terlalu lama kalau gua harus lapor dulu ke Dea, 3 orang penjaga dan
seorang bandot mahasiswa tua macam Raharjo bukan tandingan gua" Naluri
militer Sofi bekerja, memperhitungkan segala kemungkinan, double stick
siap sedia dalam genggamannya.
Dalam hitungan detik Sofi menyerbu masuk ruangan tempat eksekusi Cindy,
mengagetkan 3 orang penjaga yang kocar kacir menerima serangan dadakan
Sofi.
Brak !! Seorang penjaga rubuh langsung dengan darah segar mengalir dari
dahinya akibat hantaman stick Sofi. Kemudian penjaga kedua memukul
secara serampangan yang dengan mudah dihindari Sofi sembari memberikan
bonus tendangan di selangkangannya, sebagai ahli bela diri, Sofi
mengetahui titik titik kelemahan pria. Penjaga ketiga lebih pintar, ia
menyerang Sofi dengan pentungsn hingga terjadi pertempuran yang sengit
antara keduanya, paha Sofi sempat terpentung hingga roknya sobek tetapi
langsung dibalas dengan lilitan double stick pads leher penjaga ketiga
tersebut, pertarungan diakhiri dengan bantingan Sofi terhadap lawannya.
Untuk urusan bela diri, Sofi hanya kalah dari Dea.
Tetapi ada keanehan, dimana Raharjo tampak santai sekali, masih
merangsang Cindy sedikit sedikit sembari menyaksikan pertarungan Sofi.
Cindy menangis terisk melihat Sofi telah memasuki ruangan dan langsung
mencekek Raharjo dengan sangar. "Abis riwayat lu bangsat " bag !! Bug !!
Plak !! Sofi menghajar Raharjo dengan ganas. Raharjo tersungkur, dari
mulutnya keluar darah, tetapi senyuman menyungging dari wajahnya. "Kau
yang mampus lonte" sembari memicingkan mata ke arah Cindy. Sofi yang
makin emosi menghantam Raharjo dengan tendangan dan langsung membalikan
badan bermaksud mendamprat Cindy, tanpa diketahui Cindy sudsh berdiri di
hadapannya mengarahkan langsung stunt gun ke arah Susu Sofi yang
membulat menantang. "Maafkan aku Sov" Cindy berbisik. "Sialan ! Apa
apaan"
Drrrrttttttt "Uhgggggg ahhggggg ahgggggggg bangsaaatttt". Sofi
menggelepar menerima serangan listrik dari stunt gun yang ternyata
diarahkan langsung oleh Cindy, dan segera saja 5 orang anggota BD yang
ternyata telah standby menunggu penjebakan Sofi kali ini meringkus dan
mengamankan Sofi. Ditengah hiruk pikuk Pentas Seni Universitas Permata
Nusantara , dibagian lain dari kampus tersebut tepatnya di basement,
penanggungjawab utama dari kegiatan pentas seni tersebut ternyata sedang
sibuk sibuknya, bukan sibuk mengawasi jalannya acara melainkan sibuk
memuaskan tuan tuannya yang tak pernah berhenti menagih jatah servis
dari tubuhnya yang diidam idamkan banyak lelaki kampu, gadis itu adala
Cindy, menteri kesenian kabinet Srikandi, seorang model muslimah yang
beberapa hari lalu masih terjaga kesuciannya, tetapi dalam beberapa kali
eksekusi ditambah pengaruh obat perangsang naluri seksualnya keluar dan
tidak dapat dibendung lagi, pakaian muslimah masih menghiasi seksinya,
tetapi saat ini dibalik itu semua terdapat puting susu yang selalu
mencuat mengaharapkan isapan para pejantannya, sedangkan memeknya selalu
basah seolah tak lupa akan keperkasaan kontol musuh musuhnya yang
sekarang telah ia panggil dengan sebutan Tuan. Mulutnya yang senantiasa
mengeluarkan suara merdu sedang menganga besar sekali hanya agar dapat
dimasuki oleh kontol salah satu tuannya.
Cindy melanjutkan pesta sex nya sebagai bayaran agar tidak harus
striptis didepan khalayak, bayarannya adalah ia akan membantu penjebakan
akhwat lain yang merupakan kawan kawan dan pimpinan sebenarnya. Kali
ini Cindy sibuk berdoggy style bahkan gerakannya sangat liar seperti dia
yang kegatelan. Sembari menungging, Cindy menggerakan pinggulnya penuh
napsu menyambut sodokan Kontol Mahmud, salah seorang dedengkota Black
Dimension yang sama seperti Dirman menyusup ke kementerian yang dipimpin
Cindy . total Cindy sedang melayani 5 orang Black Dimension diwaktu ia
seharusnya memantau jalannya pentas seni yang sedang berlangsung tepat
diatas sekretariat Black Dimension, tempat ia sedang menungging menahan
nikmat duniawi.
Selain Mahmud yang kontolnya sedang ditumbuk oleh Cindy, ada pula Anton
yang sedang duduk dikursi dengan gagahnya tanpa bercelana, sembari
memainkan kepala Cindy yang sudah telanjang tanpa jilbab naik turun
memutar memanjakan kontol besarnya keluar masuk mulut seksi yang
sehari-hari senantiasa melantunkan kalimat kalimat merdu. Bukan alunan
kalimat merdu yang sekarang keluar dari bibi seksi Cindy bukan pula
lantunan ayat suci yang merdunya sudah terkenal diseantero kampus dari
sang Menteri Kesenian, melainkan suara desahan bercampur air liur dan
air mazi Anton yang meleleh membasahi mulutnya.
Pemandangan eksotis ketika Cindy seorang gadis dengan tingkat keimanan
tinggi dan terkenal sedang menungging menyerupai gaya hewan sedang
bercinta berusaha untuk memuaskan tuan tuannya sekaligus mengejar
kenikmatan pribadi. Sekitar 15 menit Cindy bergoyang mengikuti irama
hingga akhirnya goyangannya makin cepat dan hisapan pada kontol Anton
makin kuat. Sebuah pertanda bahwa ia sedang diambang orgasme. Kedua
lelaki bajingan ini mengerti orgasme akan segera mendatangi Cindy,
mereka berniat menaklukan dan memperbudak Cindy lebih parah lagi. Semua
aktifitas genjotan pun dihentikan.
Cindy meraung kecewa " argghhhjj mengapaaaa berhentiii , lagihhhhhhh
tolong sedikit lagiii tolong tumbuk lagi sebentar lagihhh arrhgggggg
"kegilaan Cindy akan nikmat sex yang ia rasakan sontak mengundang gelak
tawa dari kedua lelaki dalam ruangan itu. Anton dan Mahmud kini mundur
beberapa langkah menjauhi Cindy yang terkapar sange dan melampiaskan
napsunya dengan meremas dan menggesekan susu dan memeknya yang sudah
dalam kondisi siap orgasme. tentu saja rangsangan sendiri seperti itu
tidak akan berpengaruh apapun dibandingkan kenikmatan kontol tuan
tuannya yang sekarang sedang berdiri menjauh dengan kontol mengacung
tegak.
Mahmud yang pertama memulai membuat Cindy semakin gila akan sex " yakin
jari kecil kamu itu bisa muasin memek lonte lu Cin? bukannya cuman bisa
dipuasin sama kontol ya?
Anton menambahkan sembari tertawa dan memamerkan kontolnya dekat muka
Cindy " udah sini anjing, status kamu sekarang bukan menteri atau model
yang bisa ngesok highclass ! kamu ga lebih dari lonte peliharaan !! nih
mau kontol ga???"
Cindy yang tengah horny semakin panas dingin terangsang menderang segala
macam pelecehan yang dilakukan kedua lelaki yang dahulu hanyalah kacung
di kemenrian yang Cindy pimpin, jangankan menghina, bersapa langsung
saja merupakan sebuah impian bagi Anton dan Mahmud terhadap pimpinan
mereka yaitu Cindy. Tetapi sore ini berlangsung beda, mereka berdua
meninggalkan kewajiban mereka sebagai seksi kebersihan Pensi agar Penis
mereka bisa dibersihkan oleh si model berhijab yang sekarang statusnya
hanyalah Lonte berlendir memeknya.
Melihat dua kontol dipamerkan , Cindy tak kuasa menahan napsu, ia
langsung bangun dan berusaha menggapai kedua kontol tersebut. tak
disangka, Anton menendang Cindy yang mencoba bangkit dan memakinya
"ingat ya Lonte ! kamu itu sekarang Anjing peliharaan, namanya hewan
peliharaan jalannya merangkak ! bukan berdiri ! ngerti lu jablay? dengan
lemah dan penuh kesadaran Cindy menjawab ïiyaaa tuanku , aku ini
peliharaan, kasih makan pake kontol tuan , tolong tuan aku ga kuat
memeknya sangat gatal tuan . saya mohon tuan, entot saya tuan !"Cindy
memohon sambil terisak, bukan karena sedih tetapi karena nikmat yang
sudah sangat tidak tertahankan lagi.
"Bagus, sekarang lu merangkak kearah gua, sambil keluarin lidah lu macam
anjing gila ya, lu merangkak ke gua , jilatin kontol gua sambil kaki lu
angkat satu biar kaya anjing lagi kencing, nanti lu bakal sekalian
dientot dari belakang sama Mahmud , ngerti ?" Cindy dengan sangat seksi
berjalan merangkak menuju Anton, Susu besarnya mengayun seiring langkah
kakinya, mukanya sangat horny dan sama sekali bukan seperti Cindy sang
menteri alim melainkan seperti pelacur murahan yang hidup hanya dari
hasil ngentot. apalagi lidahnya dijulurkan hingga liurnya menetes.
“ahhggg Kontol, Cindy suka kontol uhgggg slurppp aumhhh nghhhhhhhhh
nghhhhh kontol besaarrrrr.” dengan rakus Cindy membersihkan Kontol Anton
dengan lidahnya. tak lupa kakinya diangkat satu dan segera saja
ditumbuk oleh Mahmud dalam posisi miring. “uhhh ahhhh
nukmattttnyaaaaaaaaahhh arghhhhhhhhh” Cindy berorgasme dengan hebat,
menyebabkan kulumannya terhadap kontol Anton semakin keras. orgasme
Cindy dibarengi dengan semprotan sperma Anton dimukanya.
Tubuh ambruk Cindy bukan halangan bagi Mahmud untuk terus mengentot
dengan keras, bahkan cenderung kasar. Kontolnya menumbuk memek Cindy
yang bentuknya sudah sangat lebar dan penuh sesak dengan kontol
bercampur segala macam lendir. Cindy membelalak saking nikmatnya.
mulutnya menganga tanpa suara menikmati jejalan kontol dimemeknya,
kenikmatan surga yang tak pernah ia bayangkan sebelumnya. sementara
cairan sperma Mahmud memenuhi mukanya yang alim. pemandangan yang sangat
menggiurkan. Tak berhenti disana, Mahmud kemudian berganti posisi
menjadi berbaring. Cindy yang merasa tanggung sedang nikmat lagi
mengambil posisi woman on top dan bergoyang erotis sembari meremasi
susunya sendiri yang tidak terjamah. sementara Mahmud berbaring santai
menyaksikan striptis pribadi Cindy. sembari memancing Cindy dengan
obrolan mesum. “uhhh ahhhhh sungguh seks sangat nikmaaatttt uhggggg.”
"hahahaha kamu suka Cin?" “suka bangettttt ahhh ahhhh nikmat ahh
kontoollllll” "wah wah, ga malu model hijab telanjang gini dan ngentotin
cowok?” "auhhhgggg peduliiii setaannnnn ahhhhh yang penting kontol”.
Kemudian Anton datang membawa sebuah majalah bulanan kampus kebetulan
Cindy yang jadi modelnya, tentu saja dengan hijab lebar yang menutupi
segala keindahan tubuhnya.
"Mba nih aku bacain ya artikel mba Cindy tepat 2 minggu yang lalu.
Judulnya Hidup Produktif Tanpa Sex Bebas, wah wah, bener nih mba Cindy
nulis beginian?” sementara Cindy sedang sibuk memutar pinggulnya
memanjakan kontol Mahmud “ahhggg uhgggg iyaaahhhhhh Tuan ahhggg
nikmattttsss”, "loh katanya tanpa sex bebas, kok sekarang malah jadi
gila sex gini mba?",”soalnya nikmatttttt tidak terkiraa baru tauuu
uhhggg udaahhhh jangan bahas lagiihhhh ngentoottt ahhhhhh" “eh liat nih
kalimat pembuka artikelnya, Cindy sang menteri kesenian meyakini
mayoritas mahasiswi Universitas Permata Nusantara adalah mereka yang
mengerti norma dan menjaga keperawanannya"."loh gimana nih mba? menjaga
keperawanan kok minta dientot”. “arghhhh udahhh uhggggg belum tauuuuuu
uhgggggg ahh ahhh ahhhhh”
cindy tetap asik dengan goyangannya, artikel yang ia tulis pun seakan
dilupakan sepenuhnya. “Nah ini yang paling mantep nih , " Cindy berkata
bahwa siapapun yang secara paksa merengut keperawanan dan memaksakan
hubungan sex maka lelaki tersebut tak lebih dari seekor hewan”. "wahh
galak sekali kalimatnya mba? kami hewan nih ?”enggaaaaaaaah ahhggggg
maaafff ampuunnnnn belum tauu uhgg nghhhh sex nikmaatttt”."jadi siapa
yang hewan?”,”akuhhhhh uhhh uhhhh entottt uhggg aku hewan peliharaan
black dimension uhgggg kamu berisikkkk ahhhhh.” tanpa komando Cindy
meraih kontol Anton dan menyepongnya sembari menikmati semburan sperma
Mahmud di rahimnya.
“Memang luar biasa lonte kita ini ya . binal dan sange sekali. Kamu
hidup dua puluh tahun diajari norma dan moral. dalam 2 hari merasakan
sex semua ilmunya hilang berganti dua kata doang, kontol dan ngentot.”
Cindy berbaring lemah, menikmati lelehan sperma disekujur tubuhnya,
sembari mengangguk menyetujui. Akal sehatnya sudah hilang, “kenikmatan
sex. kamu menikmatinya Budak?” Raharjo datang menghampiri, Cindy dengan
sigap merangkak mendekati sembari mencium kakinya. Begitulah aturan yang
berlaku.
"iya tuanku, Cindy lonte ini menikmati setiap sex yang dilakukan" Kalau
nikmat, harus dibagi-bagi. teman temanmu harus merasakannya juga. Kamu
pilih, setelah wanita sok preman yang sekarang sedang menunggu waktu
dieksekusi , siapa punggawa Srikandi yang harus dibantai? "Nabila
tuanku, dia presidennya, dia harus menjadi Presiden Sex juga" tidak ,
save the best for the last. Nabila harus paling terakhir. "Dea tuanku,
dia yang paling kuat " hmmm , Dea, Sofi, dan jajaran Kementrian Keamanan
berbeda urusan, ada tim khusus buat membantai mereka. siapa yang
memiliki pengaruh selain mereka? "Firda tuanku, dia paling senior dan
mentor agama dari banyak akhwat lainnya." Kau bersedia membantu? "apapun
Cindy lonte lakukan demi kontol tuanku" cindy menjawa sambil
menjulurkan lidahnya menjilati selangkangan Raharjo yang bahkan masih
memakai celana. Cindy telah takluk. good slave !
Sementara itu di ruangan lain di basement tempat secretariat BD berada,
Sofi, yang beberapa waktu masih berada diatas angina dalam adu kekuatan
dengan beberapa anggota BD sekarang terikat tak berdaya dalam kondisi
tak sadarkan diri akibat sengatan stun gun oleh Cindy. Kaki dan tangan
Sofi terikat dengan posisi saling terentang dalam posisi berdiri
sehingga badan Sofi mem bentuk huruf X. Sungguh pemandangan yang
menggairahkan melihat Sofi yang kesehariannya perkasa kini terikat tak
berdaya dengan kondisi pingsan. Ia masih mengenakan pakaian yang sama
seperti sebelumnya, celana bahan yang tidak mampu menyembunyikan bulatan
pantatnya yang semok. Dipadukan dengan blouse menawan khas dandanan di
sebuah pentas seni. Lalu satu set kerudung modis yang menambah
keanggunan Sofi , sang putri yang terkenal perkasa. Dibalik ketegasan
wajahnya yang selalu ia tampilkan, semua orang menyadari bahwa Sofi
memiliki wajah paling seksi diantara Srikandi lainnya, dan keseksian itu
tampak jelas ketika ia sedang dalam kondisi paling tidak berdaya seumur
hidupnya, terikat pasrah dimarkas musuh besarnya. Dengan kerudung yang
sudah kusut akibat perkelahian yang ia lalui, dan kancing blouse yang
sudah dilepas sehingga memperlihatkan badan seksinya dalam balutan baju
manset ketat yang tak mampu menyembunyikan susu Sofi yang mengintip
seksi.
Kemudian 3 orang berharun memasuki ruangan, ketiga mahasiswa tua yang
sudah tidak memikirkan lagi tentang kelulusan. Harun, Udin, dan Wahyu,
nama yang terkenal dikampus sebagai rajanya miras dan narkoba. Trio yang
sudah satu semester menghilang dari dunia kampus karena dengan terhina
disingkirkan oleh Sofi dan rekan rekannya di kabinet Srikandi, khususnya
di kementrian keamanan pimpinan Anisa. Atas prakarsa dan hasil
intelijen Sofi, ketiga Raja Miras tersebut berhasil ditangkap basah
ketika sedang mengedarkan miras dan tak mampu melawan ketika Trio Jagoan
Srikandi yaitu Sofi, Anisa, dan Salsa meringkusnya sekaligus
menjebloskannya ke penjara.
Kini ketiganya telah bebas atas jaminan dari Raharjo yang memang
merupakan anak seorang konglomerat. Ketiganya sedang berdiri menatap
Sofi yang terikat tak berdaya dengan penuh amarah bercampur napsu balas
dendam yang begitu besar. Tentu saja napsu balas dendamnya sekarang akan
dilampiaskan dalam bentuk pelecehan seksual terhadap pahlawan wanita
yang telah menghinakan mereka bertiga ini. “tidak akan ada belas kasihan
untukmu lagi pelacur !”Harun berkata tegas diikuti anggukan kedua orang
rekannya. Dengan membawa double stik milik Sofi mereka bertiga
menghampiri Sofi yang masih pingsan dan langsung membangunkannya dengan
kasar. Harun menampar keras pipi Sofi , sedangkan Udin dan Wahyu tidak
menunggu waktu lama untuk melakukan pelecehan, dengan membangunkan Sofi
dengan tamparan di Susu dan pantat Sofi yang menggoda.
Sofi segera saja terbangun dengan kagetnya, “ka.. kalian !!”kurang ajar !
lepaskan aku heh kalian lelaki pengecut kita duel lagi seperti dulu
!!”Sofi dengan emosinya meronta mencoba melepaskan ikatan pada kaki dan
tangannya. Maklum, Harun, Udin , dan Wahyu adalah gembong miras yang
beberapa bulan lalu berhasil ia ringkus dan jebloskan ke penjara, tapi
sekarang mereka berdiri dengan angkuh dan salah satunya malah memegang
senjata andalan Sofi. Hahahaha Sofi, Sofi, Sofi , dalam kondisi hamper
kehilangan keperawanan aja masih galak gitu, sadarlah Sov nona panglima
perang srikandi yang perkasa , kamu sekarang dalam genggaman kami, dan
lihatlah emosimu dalam 2 jam kedepan adalah menanang kami duel atau
memohon untuk kami entot lonteku saying. Harun menggoda dengan kurang
ajar sembari menjawil dagu Sofi dengan mesum.
Tentu saja naluri petarung Sofi tidak terima dilecehkan sedemikian rupa,
langsung saja ludah tersemprot dari mulutnya tepat di muka Harun.
“Brengsek kalian , lelaki pengecut ! banci ! lawan aku keparat jika
kalian punya nyali “ tak sampai disana Sofi melanjutkan perlawanan
dengan menyundul kepala Harun dengan keras, Harun tersungkur dengan rasa
malu dan dihinakan. Wanita yang sudah ia anggap Lonte meludahinya
dengan hina.
Wah wah wah lonte satu ini masih belum mau kalah, Udin langsung maju
kedepan dan mengarahkan stuntgun tepat kearah memek sofi yang masih
berada dibalik celana panjangnya. Sofi bergidik dan mengerang merasakan
sakitnya “ähhhh uhgggg jangan pikir….. kalian akan menaklukanku hanya
dengan sengatan strum kecil itu sialan
“Kalian manusia jahanam yang menjerumuskan banyak mahasiswa dalam bisnis
terkutuk!” teriak Sofi. “bajingan seperti kalian harus segera
disingkirkan, kalian boleh saja menghabisiku, tapi Dinda dan seluruh
jajaran cabinet Srikandi akan balik menghancurkanmu !!”Sofi mengumpat
ditengah serbuan dari ketiga orang musuhnya sejak dahulu “Kabinet
Srikandi menghancurkan kita? Hahahahaha”. Jangan sombong, non.
Mentang-mentang jago silat dan berhasil memenangkan berbagai duel terus
masih bisa belagu didepan kami? Cuh! Perempuan gak tahu diri,” ancam
Harun yang sudah bangkit. Liat sendiri tadi siapa yang nyetrum lu lonte?
Temenmu sendiri salah seorang kebanggaan srikandi si Cindy, yang
katanya menteri kesenian yang akan membawa seni syariah bagi kampus. Tuh
lu lihat sekarang seni yang dia tawarkan ke BD, seni Bokep ngerti ga
lu? Dia udah menyerah menjadi budak sex. Berikutnya elu Sofi, kebanggaan
Srikandi, wakil menteri yang berhasil memberantas miras dan narkoba
akan menjadi pelayan bagi kontol kontol BD. Sebuah kemenangan besar !!
sehabis lu Anisa, Silvi, dan bahkan Presiden Mahasiswa Dinda akan kami
jadikan budak napsu ngerti kamu ?? harun dengan emosi berbicara sembari
menghantamkan berbagai pukulannya ke perut Sofi.
“Jahanam!” teriak Sofi yang masih berani. “Aku tahu apa saja dosamu.
Manusia hina! Kalau tertangkap, kamu bakal masuk penjara seumur hidup
sampai busuk!” “Cerewet! Sudah cukup ngomongnya,” kata Udin. Wahyu
mendekati Sofi dengan gunting ditangannya. Dengan cekatan ketiga kawanan
tersebut langsung menrobek seluruh pakaian Sofi sehingga terpampang
sudah seluruh bagian vital milik Sofi “Mmphh!! Sialaan, lepaskannnn”
Sofi memprotes tanpa hasil ketika celana dalamnya dan juga BH nya
berhasil disobek hingga Susu dan Memek indahnya untuk pertama kali
terpampang kepada dunia.
Harun kemudian mendekat dengan Double Stick kebanggaan Sov. Insting
militer Sofi segera menyadari siksaan yang akan ia lalui, ia pun bersiap
menahan segala ancaman serangan menggunakan double stick yang ia
banggakan. Sofi memejamkan mata mencoba menahan nyeri. Beberapa detik
Sofi menunggu datangnya serangan tapi tak kunjung dating, akhirnya ia
membuka mata perlahan dan ternyata tepat ketika ia membuka mata, Wahyu
dan Udin membelai mempermainkan susunya yang seksi, sementara Harun
mendekatkan mukanya sangat dekat dengan Sofi hingga nafas mereka saling
bertukar. Harun berbisik “Sofi yang mulia, dengan badan seindah ini kau
akan menjadi barang dagangan BD yang paling laris saying, menyerahlah
dan kami akan memperlakukanmu sebagai ratu “ bisikannya diakhiri dengan
jilatan pada telinganya. Sementara Sofi dengan sangat menahan kegelian
akibat jilatan dan plintiran yang melanda Susunya.
Satu kalimat tegas keluar dari mulut Sofi diiringi tatapan penuh napsu
membunuh “GO TO HELL” Sayangya Sofi, kami bertiga akan merasakan Surga
dunia bukan neraka. Dengan kasar tanpa ampun Harun mengarahkan satu
ujung double stick ke lobang memek Sofi sementara ujung satunya ke
lobang anus Sofi dan segera tanpa izin langsung disodokan dengan kasar
kepada kedua lobang tersebut. Ketiga kawanan tertawa penuh kemenangan
sementara Sofi langsung melotot ngeri ketika dia merasakan ujung double
stick kebanggannya yang kini berada dalam kekuasaan musuhnya sedang
mengoyak sekaligus memek dan anusnya. Sofi menggelengkan kepala panik
dan sakit menjalari tubuhnya pertama kali dalam hidupnya yang penuh
perjuangan seorang Sofi merasa ingin menyerah, pertama kali semenjak
dilantik menjadi wakil menteri Sofi mengeluarkan ekspresi takut.
Arghhhhhg apa yang kalian uhggg lakukan arghhhh sakittt Ya Tuhan, sakit
Ya Tuhan, uhggg uhggggg sakit jangan jangan ditekan ahhggg senjatakau
ahhgg sakit memekku uhggg pantatku ahggg sudah ……. Harun tidak peduli.
Setelah cukup lama hanya menyodok nyodok anus dan memek Sofi, ia kian
dalam menancapkan kedua ujung senjata Sofi. Tidak peduli basah atau
tidaknya Memek Sofi. Sofi terus berusaha meronta melepaskan diri tapi
ikatan di tangan dan kakinya seakan masih tidak rela dirinya dilecehkan
oleh kawanan yang menurutnya adalah manusia bajingan. Tapi itu tidak
berefek banyak. Udin mengikis kesadaran Sofi dengan terus menerus
menyerang susunya yang ranum menawan, sementara wahyu mendekati wajahnya
mencoba menenangkan Sofi dengan ciuman di mulut. Sofi yang secara
naluriah butuh pelepasan napsu sontak membuka mulutnya menerima ciuman
napsu dari Wahyu. Sementara Harun semakin lama semakin keras dan
menyodokan double stick Sofi hingga akhirnya lobang memek dan anus Sofi
jebol sudah keperawanannya, darah segar mengalir dari kedua lobang
sempit. Sofi merasakan sakit di selangkangannya dan air mata mengalir
dari sudut matanya selagi dia menyadari betapa tak berdayanya dia di
tangan bajingan ini. Darah perawan yang mengalir sepanjang double stick
dicolek sedikit oleh Harun, lalu dengan kejam dia menunjukkan jarinya
yang bernoda darah itu ke depan mata Sofi. Harun melanjutkan ejekannya
dengan mengulum jari itu. Sofi hanya bisa menangis sambil terbungkam
ciuman penuh napsu Wahyu. “ini darah perawan kedua yang ngalir dari
srikandi, dan masih banyak lagi yang akan ngalir” Harun berkata demikian
sembari mendesakkan lagi double stick itu ke dalam memek Sofi, lalu
melepas pegangannya. Gadis yang baru diperawani itu kini berdiri agak
membungkuk dengan kaki setengah mengangkang, dan terlihat sebatang
double stick tertancap tak senonoh di memek dan anusnya, dengan darah
mengalir di permukaannya. Harun tertawa, “mampus lu menteri sok jago !!”
dan tak bosan pukulan ia hujamkan ke ulu hati Sofi.
Mental pejuang Sofi kian menipis, sekarang Sofi hanya bisa memandang
ketakutan selagi wajah-wajah seram dan bernafsu di sekelilingnya
mendekat. Udin kemudian mencubit-cubit putingnya, membuat Sofi meringis
walau cubitannya tidak keras. Sofi merasa dikhianati tubuhnya sendiri
karena putingnya terasa lebih keras. Setelah itu Udin kemudian meraih
susu kanan dan mulai menjilati puting Sofi. Lidah Udin menjalar dari
ujung puting ke areola berwarna gelap di sekelilingnya. Kemudian Udin
membuka mulutnya lebar-lebar dan mencoba melahap sebanyak mungkin bagian
payudara Sofi. Sofi meronta-ronta, tapi tubuhnya dipegangi oleh yang
lain. Arghhhh nghhhhb lepaskan, kalian semua biadab .lepaskannnn auhgggg
Dinda tak akan tinggal diam. Dia pasti akan membalas. Arhhgggg Sofi
berteriak teriak putus asa. Walaupun mereka bertiga sudah tau dibalik
teriakannya ada sedikit desahan dan tanda kenikmatan.
Harun kembali memainkan double stick yang memerawani Sofi, dan mulai
mengocok memek Sofi menggunakan senjata tersebut. Kini bukan lagi
ekspresi ketakutan yang keluar dari wajah Sofi melainkan erangan lembut
yang malu malu digumamkan mulut Sofi. Harun langsung menjebloskan satu
jarinya ke dalam memek Sofi yang basah bersama double stick yang masih
nancap. Tak lama kemudian dia memasukkan satu jari lagi sambil
mengocok-ngocok bagian dalam memek Sofi. Sofi meronta-ronta tanpa daya.
“Mhhghh!!” desah Sofi, tak mampu menahan sensasi yang ditimbulkan
jari-Harun. Wahyu kini ikut beraksi setelah bosan hanya menikmati ciuman
napsu Sofi, dia bergerak ke belakang Sofi lalu ikut merogoh memek Sofi.
Sofi mendengar suara resleting dibuka. Sang menteri menoleh ke belakang
dan menyadari apa yang mau dilakukan Wahyu. Ia menggenggam kedua sisi
pantatnya, dan mengocok double stick yang dari tadi tertancap disana…
Sofi makin panik ketika sadar apa yang mau dilakukan Wahyu. Pendekar
wanita yang malang itu makin keras meronta, berusaha melepaskan diri
dari penganiayaan seksual yang dialaminya. Sofi pun merasakan kocokan
kasar pada bokongnya…double stick kebanggaannya sedang mengkhianati
dirinya . dua lobang perawan yang ia rawat sedari dulu sedang
dirusaknoleh senjata andalannya. Sofi berteriak frustasi megingat nasib
dirinya yang sama sekali sudah hancur ditangan BD.
Kocokan stick di pantatnya makin lama makin kencang dan kasar, Sofi
berteriak menhana sakit di pantat dan nikmat di memek. Sungguh hari yang
tak pernah dipikirkan oleh gadis anggun seperti Sofi. Wahyu terus
mengaduk anus Sofi maju mundur, berputar, dan menyodok stick semakin
lama semakn dalam hingga kemudian ia melepaskannya. “rasa rasanya ni
pantat udah enak gua entot, udah makin lebar men berkat bor dari stick
ajaib ini. Wahyu meraba dan melihat perubahan pantat Sofi. Kemudian ia
berniat langsung menyodominya menggunakan kontol!” Sesudah ngomong
begitu, wahyu langsung menyodomi Sofi dengan penuh semangat, dengan
cepat memaju-mundurkan pinggangnya menggempur pintu belakang sang ahli
beladiri tanpa ampun. Sofi menjerit-jerit selagi tubuhnya yang dikekang
terguncang-guncang dan penis wahyu merojok saluran pembuangannya Kontol
Wahyu tidak lebih kecil dari sticknya bahkan berurat lebih keras. Tapi
rupanya wahyu memang terlalu bersemangat, dan tidak lama kemudian Sofi
merasakan semburan hangat di dalam tubuhnya. Sofi meringis dan berusaha
menguatkan diri. Untuk pertama kalinya tubuhnya dinodai benih lelaki.
Tapi semangat Sofi masih membara. Dia merasakan bahwa inilah risikonya
memerangi kejahatan. Orang lain bisa cacat atau tewas dalam tugas.
Mungkin diperkosa juga termasuk risiko. Andai dia bisa lepas dari
pelecehan ini, Sofi berjanji, dia akan penjarakan semua bajingan yang
telah menodainya.
“Hahaha, cepet amat lu?” Harun mengejek Wahyu. “Diem lu, asu,” kata
wahyu yang benar-benar kesal karena kecepatan muncrat. Mereka berdua
kemudian semakin melecehkan Sofi, dimulai dari Harun yang menegakan
kepala Sofi yang tertunduk lesu akibat serangan bertubi tubi. Jangan
lupa, kerudung masih menghiasi kepalanya walaupun bentuknya tak karuan
“Yu, lihat nih. Lonte terbaru black dimension. Tahu kaga lu? Namanya
Sofi, dulunya nih ya dia ini pendekar cewek paling jago berantem. Nah
berantemnya ini pake double stick. Tapi lu liat sekarang, double
sticknya asik ada di memek dan pantat ni lonte coblos coblos maknyus”
Harun berbicara melecehkan.
“Wah gua denger Sofi itu ahlinya berantas pengedaran miras Run apa
bener? Kok dandannya kaya lonte cuman berbungkus jilbab?” Merasa
dilecehkan Sofi mengancm “Awas kalian semua!” Sofi masih berani
mengancam. “Kalau sampai ketangkap biar kalian dihukum seberat-berantny…
MMMM!!” Wahyu membungkam Sofi dengan cara mencium paksa. Bersamaan
dengan itu, Harun lanjut memainkan memek Sofi, jari-jarinya keluar-masuk
dengan begitu cepat. Sofi belingsatan akibat aksi jari Harun. Dia
meronta-ronta dengan liar dan terengah-engah. “Eh, memek dia udah becek
banget nih!” seru Harun selagi Sofi mulai mengerang-erang gelagapan.
Harun rupanya sangat ahli memainkan jari-jarinya. Sofi mencoba untuk
melawan rangsangan kenikmatan yang diberikan, tapi dia sulit sekali
melakukannya. Beda dengan ketika diperawani dengan double stick maupun
disodomi oleh wahyu tadi. Yang dia rasakan hanya sakit sehingga dia
lebih mudah menolak kedua tindakan itu, biarpun hanya dalam niat. Tapi
lihainya jari-jari Harun menjolok, menowel, dan mengelus membuat tubuh
Sofi berkhianat dan jatuh ke godaan nafsu. Pikiran Sofi mulai goyah dan
buyar. Sang pahlawan itu mencoba menyangkal, tapi gagal. Ciuman wahyu ia
lepaskan, dan dalam hitungan detik, Sofi melolong.
“OooooOOOOHHH!!! Nghhhhh aunhhhhhhhhhhh tidakkjhhhhhhh uhgggmmhhhhhh “
Orgasme pertama yang pernah dirasakannya itu membuat tubuh Sofi
terkejang-kejang dan akhirnya terkulai. Andai tangannya tidak terikat ke
tali yang menggantung, mungkin Sofi bakal ambruk ke lantai.“Hei lonte!
Enak kan kobelan gue?” Harun meneriaki Sofi.
“Aku… bukan… lonte…” rintih Sofi di sela nafasnya yang tersengal-sengal.
Harun, setelah melihat Sofi kelelahan karena orgasme, melepas ikatan
sang wakil menteri. Sofi tetap tak bisa bergerak meski seluruh ikatannya
sudah dilepas karena staminanya habis dipakai untuk meronta dan
berorgasme dengan buas. Harun mendekati Sofi dengan membawa sesuatu.
Sofi tidak sempat melihat apa benda itu, tapi dia langsung merasakannya:
sebuah balsam yang dengan segera dioleskan keseluruh permukaan tubuh
Sofi terutama organ sensitivnya seperti susu dan memek. Balsam tersebut
adalah perangsang jenis baru dimana organ yang diolesi olehnya akan
menjadi sangat sensitive dan bereaksi penuh napsu akan setiap rangsangan
yang diberikan. Dan efeknya terasa seketika. Sofi yang baru saja
dilanda orgasme langsung merasakan panas yang menjalari tubuhnya. Susu
putih mulus dan besarnya langsung terasa gatal dan panas hingga putingny
sangat tegang seolah meminta untuk dikenyoti. Sedangkan memeknya yang
dari tadi masih berkedut seketika saja melelehkan sekian banyak cairan
memek yang menandakan kondisi sange maksimal
“Enghh…” desah Sofi selagi tubuhnya bergulung dari posisi menyamping ke
telentang. Tanpa dapat melawan, tangan kananyaa bergerak sendiri
mencengkeram payudaranya yang besar sementara tangan kirinya merogoh
double stick lalu menggesekannya langsung di memek basahnya. Harun
merogohkan tangannya ke selangkangan Sofi yang banjir, meraup cairan
kewanitaan Sofi, lalu mendekatkan tangannya yang basah ke hidung Sofi.
“Tuh, cium. Memek kamu sendiri tuh. Becek pertanda pengen. Sudah sadar
belum kalau kamu itu cuma lonte?” “Bu..bukannn akuuhhh Sofiaaa Latifahh
Putrihhh uhggg pemberantas kejahatan” dengan kebanggaan yang masih
tersisa Sofi masih mendeklarasikan siapa dirinya tetapi dengan kedua
tangan yang masih sibuk merangsang diri sendiri.
“Memang begini gengsi lonte baru, udah jelas jelas sange maksimal masih
aja sombong. Pegangin dah tangan kakinya, biar dia bingung mau lampiasin
napsu pake apa” perintah Harun terhadap dua temannya. Langsung saja
tangan dan kaki Sofi dicekal. Lalu harun melepaskan double stick dan
memanjakan memek Sofi dengan jilatan lidahnya. Langsung saja Sofi
berteriak keras menandakan kenikmatan yang ia rasakan. Tak lama kemudian
tubuh Sofipun melengkung menandakan akan datangnya klimaks
Tapi setiap kali Sofi akan mengalami klimaks, Harun berhenti. Bandar
narkoba dan miras itu memang ahli; dia tahu bagaimana cara menyiksa
perempuan dengan merangsang sampai nyaris orgasme tapi tidak membiarkan
mereka mencapai kenikmatan puncak. Sudah beberapa menit dia
memain-mainkan Sofi dengan cara itu. Dia memandangi korbannya sambil
senyum sadis. “Terus?” “Jangannnn…” suara lirih Sofi menunjukkan dia
masih sedikit sadar, dan berusaha menolak perlakuan si Harun. “Terusin
aja, ya,” Harun melanjutkan godaannya terhadap tubuh Sofi. “Kok memek
kamu ngejepit jariku ya. Kamu pengen terus kan? Mulut yang atas bilang
jangan tapi yang bawah bilang pengen. Yang mana nih?” “Ah… ahh… Nghaa!!”
Sofi merajuk ketika si Harun kembali mencabut jari-jarinya. Si Harun
mengusapkan jari-jarinya yang berlumuran cairan cinta itu ke rok merah
Sofi.
“Sabar. Tunggu sampai dia minta sendiri,” kata si Harun sambil nyengir.
“Kelihatannya sih dia udah pengen, cuma dia gengsi aja gak mau bilang.”
“Ahh… ahh…” Sofi mendesah-desah seksi, badannya ingin mencapai klimaks
lagi. Pikirannya syok. Dia tidak mengerti kenapa badannya berkhianat dan
menanggapi jamahan penjahat-penjahat cabul itu. Dia juga tidak habis
pikir kenapa badannya terasa meminta disetubuhi mereka. Lebih parah
lagi, ketika dia menoleh dan melihat bayangan wajahnya sendiri di cermin
yang menutup seluruh dinding ruangan, dia bisa melihat betapa mesum
wajahnya ketika si Harun sedang mencolok-colok alat kelaminnya. Rasa
malu mulai melanda si polwan. Nafasnya mulai memburu, kedua buah dadanya
yang besar dan indah itu naik turun.
“Ayo mulai lagi,” kata si Harun sambil memasukkan jari-jarinya lagi ke
alat kelamin Sofi. Dia menggerakkan jari-jarinya perlahan keluar-masuk.
Senyumnya tambah lebar waktu merasakan dinding memek Sofi mulai
mencengkeram jari-jarinya. ‘Harus tahan. Harus melawan. Nggak boleh
kalah dengan nafsu. Ini tidak benar,’ Pikiran Sofi berusaha melawan.
Sofi memalingkan muka, tidak mau memandang si Harun. Tapi bajingan itu
malah mendapat sasaran baru: dia meniup dan mengulum telinga Sofi sambil
terus mengocok memek Sofi. Otot-otot memek Sofi mengetat di sekeliling
jemari si Harun. Ruangan itu kini penuh bunyi nafas dan desahan,
ditingkahi bunyi becek dari memek Sofi. Tapi si Harun tidak mau
membiarkan Sofi mencapai klimaks. Dia tiba-tiba menarik jarinya tepat
ketika Sofi mulai terlihat keenakan.
“Jangaann!!” ratap Sofi. Tubuhnya terasa panas terbakar nafsu. Dia sudah
tidak tahu apa yang mau dia bilang: jangan lakukan atau jangan
hentikan? “Jangan stop gitu maksudnya? Bilang aja kalau pengen, dasar
lonte,” kata Harun. Sofi mulai tak mampu menahan pengaruh obat
perangsang yang diberikan dan ulah si Harun yang berkali-kali membawanya
nyaris ke puncak kenikmatan namun selalu berhenti. Pendekar cantik itu
frustrasi, jantungnya berdebar-debar dan tubuhnya gemetar selagi dia
dibuat menggeliat-geliat akibat terlanda birahi. Tinggal sedikit lagi,
pertahanannya akan bobol. Harun menyelipkan lagi dua jarinya ke belahan
kewanitaan Sofi. Kali ini nanggung, seolah tidak berniat memasukkannya.
Dan Sofi tak tahan lagi. Tangan Sofi menahan tangan si Harun agar tidak
pergi. Si Harun tertawa. “Eits, mau apa nih?” tanyanya dengan nada
mengejek. “Kok dipegangin?” Sofi menggigit bibir, matanya berkaca-kaca.
Dia tahu dia tidak kuat lagi menahan nafsu. Dia ingin jari-jari si
Harun, dan bukan hanya itu, memasuki memeknya, menerobos kewanitaannya,
membawanya ke puncak gairah…
“Kamu pengen?” bisik si Harun ke telinga Sofi, disusul jilatan sepanjang
cuping telinga Sofi dari bawah ke atas. “IYA!!” jeritan Sofi pecah,
tidak lagi peduli apa akibatnya. “Tolong… gituin lagi… jangan godain…
augh… ahh…” Serta-merta si Harun menarik jarinya dan menyerahkan Sofi
kepada dua orang temannya. Segera saja Wahyu duduk di lantai, menarik
Sofi ke atas pangkuannya, lalu menyetubuhi Sofi dengan posisi woman on
top. Harun sendiri memposisikan diri di belakang Sofi lalu menggagahi
pantat Sofi. Sofi menjerit kesakitan karena orang tadi memaksa
memasukkan penisnya dengan kasar. Udin melihat mulut Sofi terbuka lebar,
lalu menggenggam wajah Sofi dan memerkosa mulut Sofi. Dan mereka
berpesta sex hingga pentas seni berakhir malam hari. Tidak ada
kecurigaan kecuali dari Dea yang kehilangan komunikasi dengan Sofi.
Sementara Cindy yang beberapa jam menjalani pesta budak sex tampil
memukau dalam penutupan pentas seni.
Credit to : marcioz

ulasan menarik
ReplyDeleteThis comment has been removed by the author.
ReplyDelete