Seminggu kemudian, sejumlah organisasi membuka program sejenis magang
bagi mahasiswa baru. Sesuai dugaan, Peter mendaftar ke BEM dan satu
organisasi lainnya adalah klub belajar bernama Books Diamonds. Walaupun
hanya sebuah klub belajar, Nabila dan kawan-kawan mewaspadai kelompok
yang dikepalai oleh Riky yang notabene adalah rival sekaligus anggota
kelompok yang paling mereka benci. Melihat pendaftar yang ramai, Dea
menghampiri Riky ditemani Ratu dan Sofi. “Oh, jadi sekarang mau racunin
maba lagi nih ceritanya.” ucap Dea ketus kepada Riky. “Apaansih mbak.
Gue bikin kelompok belajar udah dinyinyirin.” balas Riky cuek. “Pokoknya
apapun yang kalian lakukan, kami awasi terus.” Dea kemudian kembali
untuk laporan kepada Nabila.
Sam masih dilanda kekecewaan oleh ulah para kabinet srikandi. Ia tidak
bisa lagi menggunakan dana eksternal sembarangan karena harus dilaporkan
serinci-rincinya. Tidak ada yang mengetahui bahwa Sam adalah mantan
pentolan geng mafia SMA nomor 1 di kotanya sebelum ia pindah ke kampus
Pelita Nusantara. Ia terpaksa ikut organisasi kerohanian karena
orangtuanya. Diluar dugaan, ia malah dicalonkan menjadi ketua oleh
teman-teman nya dan menang. Selama beberapa bulan kepengurusan, ia
menggunakan sebagian dana operasional dari kas organisasi mafia AVG. AVG
adalah organisasi yang didirikan Sam saat SMA bergerak di bisnis kunci
jawaban soal ujian, serta jasa manipulasi nilai, ijazah dan jasa joki
ujian. Berkat AVG, organisasi dakwah kampus yang dikomando Sam berhasil
merenovasi mushola dengan menambah rak buku serta mengundang tokoh
terkenal untuk mengisi kajian rutin.
Saat Sam sedang di kantin, Wann menghampiri. “Bro, kenapa lu ?” ujar
Wann sambil menepuk Sam. Di Pelita Nusantara, tiga organisasi yaitu BEM,
Organsasi Dakwah dan Keamanan merupakan organisasi yang disegani dan
dikenal dengan segitiga merah putih. Sejak Nabila menjabat ketua BEM,
hubungan ketiga organisasi mulai sedikit renggang. Ditambah lagi BD
sengaja melemahkan diri sehingga hubungan ketiga organisasi semakin
memanas. Wann dan Sam adalah kedua pihak yang kini berseberangan dengan
BEM berencana untuk melakukan kudeta. “Lo yakin bisa ?” ucap Sam.
“Tenang aja bro, kenalan gw bakal bantu-bantu. Gw pura-pura keluar aja
supaya lonte-lonte itu ga curigain gw.” balas Wann. “Yaudah, kita ke tkp
sekarang.” Sam dan Wann menuju ke markas BD.
Sesampainya di markas BD, mereka langsung disambut Raharjo. “Wah wah
wah… liat ini siapa yang dateng.” teriak Raharjo. Seketika 10 orang BD
mengelilingi Wann dan Sam bersiap untuk menghajar. “Kalian pasti diminta
tolong sama si lonte srikandi itu buat ngalahin gw.” ujar Raharjo
sambil bersiap untuk meninju. Sam dengan sigap langsung menangkap tangan
Raharjo. “Kayaknya abang yang satu ini satu watak sama si Nabila.
Sama-sama nethink.” ujar Sam santai. “Apa-apaan lo nyama-nyamain gw sama
si lonte itu ?” Raharjo mulai naik pitam. “Kita kesini justru mau
ngajak kerjasama buat ngasih pelajaran ke itu lonte.” ujar Wann. Raharjo
diam lalu melepas tinjuannya. “Apaan nih ? Satu pengkhianat sama satu
bos kecil mau ngajak proyekan bareng.” Sahut Raharjo diiringi tawa anak
buahnya. “Kalian tahu kan aturan mainnya kalo mau collab sama kita ?”
ujar Raharjo. “Masalah gituan tenang aja. Gw kasih selir gw si Ifah
beserta bawahannya free.” ujar Sam santai. “Gw kasih tau alamat
kontrakan anak buahnya Dea si Ratu kalau mau. Tempatnya cocok buat lo
pesta pora.” lanjut Wann. “Hmmm… tawaran kalian sepertinya menarik.
Yaudah kalian ke belakang sini kita bahas sambil ngopi.” Raharjo berlalu
diikuti anak-anak buahnya. “Ifah udah lo jebol bro ? Gile lo.” ujar
Wann. “Jebolin memek nya belom sih. Tapi mulut sama susu nya udah jadi
lahan gw.” ujar Sam sambil tertawa. Mereka bertiga kemudian rapat
bersama dan menemukan kesepakatan.
Beberapa hari setelah pertemuan dengan BD, Wann dan Sam mulai bergerak.
Sam melihat Ifah sedang mengadakan rapat bersama para akhwat di halaman
kampus. Ifah memiliki tubuh yang tinggi dan bentuk proporsional walau
sering ditutup oleh gamis dan jilbab lebar. Walau terlihat alim dan
polos, Ifah sudah menjadi alat pemuas Sam sejak dilantik kepala
keputrian. Walau demikian, Ifah hanya melayani oral atau sekedar kissing
dengan Sam. “Guys, nanti sore ada acara ga kalian ?” sapa Sam. “Hush…
salam dulu kalau ketemu main asal ngomong aja. Mau ada acara apa ?”
Balas Ifah. “Pokoknya nanti di halaman deket musholla jam 9 malem.” ujar
Sam. “Eh… malem banget.” balas Ifah. “Ini disuruh dekan. Akhwat harus
ada perwakilannya juga.” , “Oh yaudah deh. Aku aja yang nanti dateng.”
Sam kemudian pergi. “Huft.. padahal mau gw karungin semua. Tapi yaudah
lah yang penting Ifah udah masuk rencana.” batin Sam.
Waktu sudah menunjukkan pukul 8 malam. Ifah sudah tiba di halaman
musholla untuk menunggu Sam. Sebenarnya Ifah agak risih jika harus
menunggu di halaman dekat musholla karena disana cukup sepi dan agak
gelap. Sudah dua jam berlalu, Sam masih belum datang. Ifah kemudian
menelpon Sam untuk menanyakan posisinya sekaligus izin pulang karena
sudah terlalu malam. Saat ia akan menelpon, dari belakang sosok pria
berbadan besar langsung menyekap Ifah dengan kain. Salah satu temannya
kemudian menggotong Ifah masuk ke sebuah mobil yang sudah terparkir.
Ifah terkejut dan berusaha melawan sambil berteriak namun efek kuat obat
bius yang disemprotkan ke kain tersebut membuat Ifah lemas dan
tertidur.
Sepanjang perjalanan, satu-persatu pakaian Ifah dilucuti hingga
menyisakan jilbab lebar yang disampirkan sehingga memperlihatkan
payudara 34C nya. Kedua pria di belakang mobil kemudian menancapkan alat
sejenis tindik ke kedua puting Ifah. Kemudian, seorang pria mengambil
alat sejenis vibrator kecil dan dipasang ke vagina Ifah. “Tiati,
kelewatan dikit nanti jebol. Bos bakal marah besar.” , “Tenang aja
brader.” . Setelah di markas, tubuh Ifah didirikan lalu diikat membentuk
X di tengah ruangan. Raharjo dan Sam yang mengenakan topeng masuk ke
ruangan tersebut. “Jadi ini hadiah yang lo janjiin ? boleh juga
bodinya.” Raharjo mengelus setiap bagian tubuh Ifah yang masih tidak
sadarkan diri. “Kalo lo mau, stok obat gw masih banyak buat nyiksa doi.”
ujar Sam. “No ! Gw butuh obat lo tapi buat nanti. Saat ini kita coba
alat kenikamatan yang lo bilang ini.” Raharjo menyalakan alat yang
dipasang di tubuh Ifah. Efek setrum alat tersebut membuat Ifah
terbangun. Ifah melihat sekeliling ada banyak lelaki yang sudah tidak
bercelana siap menerkam. Ditambah lagi, ia tidak tahu ada dimana saat
ini. “Kalian siapa ? Aih kenapa aku … lepasin…” Ifah meronta namun
ikatan di tubuhnya cukup kuat sehingga hanya menimbulkan gerakan kecil.
“Hai anak manis, sekarang kamu ada di tempat terenak di dunia.” bisik
Raharjo. “Guys, ini ada jatah untuk kalian. Tetapi, pertama-tama gw mau
bikin dia enak dulu.” Raharjo memanggil Udin dan Wahyu beserta para BD
Troops yang nongkrong di markas. “Kalian mau apa ? Sam akan datang dan
mengalahkan kalia….aaahhh…” belum selesai berbicara, Ifah langsung
merasakan sengatan di bagian payudara dan vaginanya. “Berisik. Gue bikin
enak lo.” Raharjo menaikkan daya alat tersebut. “Ooohh… aaaaahhh…
stooppp… ampuuunnn…” Tubuh Ifah bergetar akibat efek sengatan. “Udaahhh…
matiin… aaahhh… nggaakk…. Ooohhh…” Ifah menahan rasa sakit dan geli.
“Enak kan ? Lo isep jari gw, nanti gw lepasin.” Raharo memasukkan
jarinya ke mulut Ifah. Ifah perlahan-lahan mengemut setiap jari-jari
Raharjo dengan lembut. “Bagus… anak pintar.” Raharjo mengelap jarinya
menggunakan jilbab Ifah yang masih melekat di kepala akhwat itu. “Nih,
terserah mau lo apain.” Raharjo menyerahkan remote ke Wahyu. “Haahh…
katanya aku mau dilepasin..” Ifah kembali meronta. “Diem lo !” Wahyu
menyalakan remote dan Ifah kembali menggelinjang. “Ini tombol apa ya
warna merah ? lo tau ga Din ?” , “Udah, pencet asal aja.” Wahyu dan Udin
memencet asal-asalan tombol tersebut. “Aaahhh… jangaaann… ooohhh…
stoopp…. Uuhhh…” getaran tubuh Ifah semakin kencang. “Mmmhhh…. Mau
pipiss… tapi…. Aaaahhhh….” Tubuh Ifah melenting kemudian tubuhnya
mengejang orgasme. Tiba-tiba alat di vagina Ifah bergetar dan sedikit
mengeluarkan percikan listrik kecil. Ifah kembali mengejang kemudian
pingsan.Sam yang masih mengenakan topeng kemudian mencabut alat yang
menempel di vaginanya. “Yah korslet. Lu berdua sih. Untung nih anak ga
mati kesetrum.” Ujar Sam sambil mencabut dua penjepit di putingnya Ifah
sambil mengecek tubuhnya. “Khilaf bro. Hehe..” ujar Udin. “Ini anak ga
bakal bangun sampe besok. Mending lo semua tidur biar bisa mainin dia
seharian.” ujar Sam. Para BD Troops yang semangat akhirnya kecewa. Udin
dan Wahyu kemudian mengubah posisi ikatan di tubuh Ifah lalu menutup
mulutnya dengan lakban.
Keesokan harinya, Ifah terbangun dan masih terikat di ruangan yang sama.
Ia melihat sekeliling kemudian menangis karena ia menganggap kejadian
semalam hanya mimpi. “Eh udah bangun mbak.” ujar Udin dan Wahyu yang
semalaman menunggu Ifah. “mmmhh… mmmm…” Ifah berteriak namun sia-sia
karena lakban di mulutnya. “Anak-anak pada ngampus tinggal kita doang
disini sama dua abang kita.” , “Mbak cantik, mau sarapan enak ga hari
ini ?” goda Wahyu sambil meraba payudara Ifah. “Tadi malem udah
pemanasan kan.” Udin memasukkan jarinya ke vagina Ifah. Ifah hanya
pasrah dikendalikan oleh dua serigala haus sex. “Langsung hajar aja nih
?” ujar Udin. “Inget, lobang depan jatah dia. Kita hajar lobang sisanya
aja.” ujar Wahyu sambil melepas lakban di mulut Ifah. “Kalian… kalian
mau apa ? jangaann…” Ifah meronta saat Udin mengubah posisi Ifah jadi
menungging. “Berisik lo. Nih sarapan dari gw…“ penis Wahyu langsung
menyosor mulut Ifah. Dengan nafsu Wahyu memaju mundurkan penisnya hingga
Ifah sedikit tersedak. Udin sudah bersiap di belakang Ifah sambil
mengarahkan penisnya ke lubang anus. Posisi Ifah yang menungging
membantu Udin memasukkan penisnya ke lubang anus Ifah. “mmmhhh…. Mmmm…
mmmhhhh….” Ifah menahan sakit saat penis Udin memaksa masuk ke lubang
anus yang sangat rapat. “Lo ngomong apa sih ? Enak ya ?” Udin
menghentakkan tubuhnya hingga seluruh penisnya masuk menembus lubang
belakang Ifah. “hhhmhhh….mmmm…” Ifah menangis kesakitan karena pertama
kalinya dibobol lelaki. “Asik.. kita balapan cepet-cepetan keluar.”
Wahyu semakin semangat mencengkeram kepala Ifah sambil memaju mundurkan
penisnya. Udin juga mempercepat genjotan di lubang anus Ifah. Ifah tidak
bisa berbuat apa-apa selain hanya pasrah dan menahan sakit. Beberapa
menit kemudian, Udin dan Wahyu semakin menggila. “Gw keluar nih… makan
nih sarapan ga boleh lo muntahin. Oohhh shiittt…” Wahyu mendorong
penisnya hingga mentok di mulut Ifah sambil memuncratkan spermanya.
Begitupun Udin yang menekan penisnya dalam-dalam di lubang anus Ifah
sambil menikmati orgasmenya. Ifah tersedak dan mual karena semprotan
sperma beruntun. Namun Wahyu menahan kepala Ifah memaksanya untuk
menelan semua sperma yang keluar dari penis Wahyu. Kedua senior BD itu
kemudian mencabut penis masing-masing lalu terduduk lemas. Begitupun
Ifah yang berkeringat dingin dengan mulut dan lubang anus berlumur sisa
sperma yang mengalir. Tubuh Ifah lemas dan sedikit sesak karena di oral
dengan paksa.
Saat sedang bersantai, Sam datang dan langsung ke ruang tengah. Melihat
Sam datang, Ifah dengan sisa tenaganya berteriak minta tolong padanya.
“Saam ! tolongin gue…” . Sam kemudian menghampiri Ifah. “Sammm… tolong
lepasin gue. Kita keluar dari sini mumpung mereka tidur.” ujar Ifah
sambil menahan tangis. Bukannya melepas Ifah, Sam tersenyum lalu
mengelus paha Ifah yang mulus sambil tangan satunya menekan-nekan puting
Ifah. “Sam… uuhh.. lo kenapa.. aahh..” desah Ifah. Sam melepas
celananya lalu mengangkat kaki Ifah hingga terlihat garis tanpa bulu di
selangkangannya. “Sam… jaa…aaahhh… ngaaa…” teriak Ifah saat penis Sam
mulai sedikit demi sedikit memaksa masuk ke vagina perawan Ifah.
“Jangaann… aaahh… sakiittt… tolong…” vagina Ifah yang masih kering
membuat rasa sakit semakin menjadi. Dengan sekali hentakan, penis Sam
langsung menembus vagina Ifah hingga mentok. “AAaaakkkhhh…” Ifah hanya
mengeluarkan suara pelan. Sambil memeluk kedua kaki Ifah, Sam menggenjot
Ifah dengan kecepatan tinggi. Ifah yang sudah semakin lemah hanya
pasrah sambil menatap kosong langit-langit ruangan tersebut. “Faahh… gue
keluar….” Sam mendorong penisnya dalam-dalam. Ifah memejamkan mata
sambil menangis saat Sam memuncratkan sperma di dalam vaginanya.
Sam kemudian mengambil kamera di tasnya lalu memfoto setiap bagian tubuh
Ifah. “Kalo lo macem-macem, gw pajang foto lo di mading musholla.” Sam
kemudian mengelap penisnya menggunakan jilbab Ifah yang sudah
acak-acakan. Kemudian ia memakai kembali celananya dan pergi. “Gue mau
ngampus.” Sam menutup pintu ruangan tersebut. Beberapa hari kemudian,
satu persatu akhwat di organisasi dakwah kampus ditaklukan oleh Sam yang
sudah bekerjasama dengan BD. Setiap pulang kuliah, para akhwat termasuk
Ifah harus rela menjadi tempat pembuangan sperma oleh Sam dan anak-anak
buahnya di sekre organisasi dakwah kampus. Tanpa sepengetahuan
siapapun, salah satu organisasi backingan Nabila sudah runtuh. Sambil
menengok ke gedung pusat kegiatan siswa, Sam melihat Nabila dan
kawan-kawan sedang berkumpul untuk rapat. “Waktu kalian sudah semakin
sempit. Sebentar lagi kalian akan bubar.” batin nya sambil tersenyum.
Sementara itu, selagi Sam dan BD sedang menikmati Ifah di tempat lain
terdapat salah satu anggota srikandi Nabila yang sedang tertunduk sambil
memegang kertas penuh coretan.
credit to : marcioz

No comments:
Post a Comment